Kopi Bekatul, Cukup 2.500 Per Gelas

[dstations]

BERAGAM minuman kopi banyak dijajakan, tapi bila ingin menikmati kopi yang sehat maka Anda bisa menikmati kopi bekatul. Kopi itu diolah dari padi organik. Bahkan untuk sekali minumnya, harganya pun tak mahal.

Dialah Nunuk Sukorini dan suaminya sudah lima tahun membuat kopi dari bubuk bekatul. Ide awal membuat kopi ini, saat bekatul dari padi organik yang dipanennya, diberikan pada ayam. Saat itu ia melihat ayam tumbuh sehat dan bulunya lebih halus dibandingkan ayam tetangga.

Karena penasaran maka ia membuat koya yang terbuat dari bekatul. Karena saat itu gula mahal, maka ia mengubah bekatul menjadi bubuk kopi. Setelah meminum kopi bekatul, rematik dan maag yang selama ini deritanya berangsur-angsur sembuh. Mulai saat itu, para tetangga mulai mencoba mengonsumsi kopi bekatul buatannya.

Saat ini Nunung kebanjiran pesanan dari konsumen, namun karena keterbatasan lahan sawah, ia kesulitan menghasilkan padi organik. Dalam satu tahun, Nunuk kurang lebih menghasilkan 240 kilogram kopi bekatul. Pembuatannya bergantung pada saat panen padi organik di sawahnya.

Meski hanya memasarkan dari mulut ke mulut, namun pemesan kopi bubuk bekatul buatan Nunun datang dari berbagai kota, seperti Kediri, Surabaya, Malang, bahkan dari luar pulau seperti Sumatera pun juga memesannya.

Nunung tidak hanya membuat kopi putih saja, tapiu juga beras merah. Saat menjual, Nunung menjual dalam satu paket dengan harga Rp37 ribu. Untuk kopi bekatul dari beras putih dikemas dalam ukuran tiga ons, sedangkan bubuk kopi bekatul beras merah dalam ukuran dua ons setengah, hasilnya pun dapat menopang perekonomian keluarga.

Nunuk dan Jaenuri tidak menjual bubuk kopi bekatul dalam bentuk sajian. Sedangkan warung kopi yang satu-satunya menjual kopi bekatul di Tulungagung ada di jalan Panglima Sudirman ini.

Warung kopi milik Ririn ini setiap bulan mampu menjual tujuh paket kopi bubuk bekatul dalam bentuk eceran. Untuk satu gelas kopi bekatul dijual seharga Rp2.500 untuk satu gelasnya. Mereka yang datang minum kopi bekatul ini rata-rata orang lanjut usia.

Sukardi konsumen kopi bekatul ini mengaku, setelah rutin mengonsumsi kopi bekatul ini, penyakit rematik dan darah tinggi yang dideritanya berangsur sembuh. Sejak itulah, ia rutin mengonsumsi kopi bekatul.