Kopi Luwak, Si Primadona Dari Liwa

[vertical]

Kopi Luwak, kopi termahal di dunia.

Kopi menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Kopi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Di Indonesia, kopi diproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.

Kopi Luwak yang masih berupa kotoran luwak

Bagi masyarakat Liwa, kopi diolah dengan cara yang unik. Kopi difermentasikan dengan proses alami digestasi hewan luwak (atau yang biasa disebut musang). Luwak yang ditangkar atau dalam tempat pemeliharaan diberi makan biji-biji kopi. Selanjutnya luwak akan memilih biji kopi terbaik dengan kematangan yang pas sebagai makanannya. Sifat alami luwak yang selektif ini mampu menemukan kopi-kopi dengan tingkat kematangan yang sempurna.

Mesin dan alat pengeringan Kopi Luwak

Hasil digestasi tersebut akan berbentuk utuh dan tidak hancur atau terurai. Kotoran luwak yang penuh dengan biji-biji kopi ini kemudian dijemur, dibersihkan hingga ke proses selanjutnya sampai dikemas untuk dipasarkan. Oleh karena itu kopi ini disebut dengan Kopi Luwak.

Kotoran luwak yang sedang dijemur

Kopi yang dibudidayakan sebagai Kopi Luwak di desa Liwa adalah jenis kopi Robusta. Prosesnya yang unik serta hasil kopi yang berkualitas tinggi menjadikan Kopi Luwak sangat mahal dan tercatat sebagai kopi termahal di dunia. Bahkan di Amerika harganya bisa mencapai 100 dollar Amerika per 450 gram.

Luwak atau Musang, hewan yang hanya memilih kopi dengan kualitas terbaik

Kopi Luwak juga memiliki kandungan kafein yang rendah dan kaya akan asam amino. Bagi wanita, meminum kopi akan menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan, dan meminum kopi dari negeri sendiri dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Inilah kopi kebanggaan milik Indonesia yang mendunia, dan sekaligus menjadi primadona bagi masyarakat Liwa.