Search
Miracle Multi Language
Latest topics
Miracle Mailing List
Toko Online
BEE LA VISTA TRAVEL
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg
Page 1 of 1
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg
Batik Indonesia diam-diam terus "bergerilya" untuk memperkenalkan dan mempopulerkan keindahannya. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg, misalnya, menyelenggarakan pengenalan dan demo batik dalam dua kali kesempatan. Acara ini merupakan bagian dari promosi seni budaya Indonesia di wilayah kerja Jerman Utara.
Acara bertema "The Beauty of Batik: An Indonesian Heritage" ini diadakan pertama kali di Wisma Konjen RI Hamburg, 23 Juni 2011 lalu. Acara tersebut dihadiri oleh 25 tamu undangan antara lain Konjen AS, China, India, Venezuela, Yunani, Mesir, para istri kepala perwakilan asing di Hamburg yang tergabung dalam Consular Women Club, Dir. Hublu Kadun Hamburg, dan pengusaha. Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Annegret-Haake, pakar batik berkebangsaan Jerman yang menulis beberapa buku tentang batik, di antaranya Javanische Batik: Methode-Symbolik-Geschichte.
Konjen RI Hamburg M. Estella Anwar Bey dalam pameran tersebut mengungkapkan, acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan para tamu undangan mengenai batik. Produk tekstil Indonesia ini berasal dari beragam daerah yang dapat dikenal melalui warna dan coraknya. Setiap corak pada sehelai kain batik memiliki arti yang berbeda dan menggambarkan budaya dari masing-masing daerah yang memproduksinya. Disampaikan pula bahwa saat ini batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya milik bangsa Indonesia.
Sedangkan pameran kedua berlangsung di Gedung Konsulat Jenderal RI Hamburg, 12 Juli lalu. Kali ini, acara ditujukan bagi masyarakat Jerman di wilayah Hamburg dan sekitarnya. Pameran dihadiri lebih banyak tamu undangan dari berbagai kalangan, antara lain pengusaha, dosen, mahasiswa, anggota Deutch-Indonesische Gesselschaft (DIG), dan beberapa anggota Consular Women Club.
Brigitte Willach, seniman lukis dari Hannover yang sejak tahun 1985 mendalami seni batik Indonesia, hadir sebagai nara sumber. Ibu Willach bahkan mengaplikasikan teknik membatik dengan canting untuk membuat berbagai karya lukisannya, baik natural maupun abstrak. Ia juga menggelar kain batik koleksinya, yang dipajang di beberapa sudut ruangan.
Acara yang dikemas selama dua jam ini dibagi ke dalam empat sesi, yaitu pemutaran film mengenai produksi batik berjudul Indonesian Batik: A Living Art, Local Tradition and National Pride; presentasi mengenai sejarah, jenis dan corak batik, serta darimana jenis batik tersebut berasal; praktek pembuatan batik dengan teknik wax-resist-dyeing, yakni teknik pembuatan corak batik dengan menggunakan canting dan pencelupan kain dengan mengaplikasikan malam (wax) sebagai bahan perintang untuk menahan masuknya bahan pewarna; dan demo memakai kain tradisional batik oleh dua remaja Indonesia.
Acara tak lengkap bila tidak diikuti dengan peragaan koleksi busana batik. Sejumlah anak dan remaja Indonesia di Hamburg tampil di atas panggung untuk peragaan ini. Kemudian, para undangan mengikuti jamuan makan yang menyajikan beragam kuliner khas Indonesia.
Sumber: KJRI Hamburg
Acara bertema "The Beauty of Batik: An Indonesian Heritage" ini diadakan pertama kali di Wisma Konjen RI Hamburg, 23 Juni 2011 lalu. Acara tersebut dihadiri oleh 25 tamu undangan antara lain Konjen AS, China, India, Venezuela, Yunani, Mesir, para istri kepala perwakilan asing di Hamburg yang tergabung dalam Consular Women Club, Dir. Hublu Kadun Hamburg, dan pengusaha. Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Annegret-Haake, pakar batik berkebangsaan Jerman yang menulis beberapa buku tentang batik, di antaranya Javanische Batik: Methode-Symbolik-Geschichte.
Konjen RI Hamburg M. Estella Anwar Bey dalam pameran tersebut mengungkapkan, acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan para tamu undangan mengenai batik. Produk tekstil Indonesia ini berasal dari beragam daerah yang dapat dikenal melalui warna dan coraknya. Setiap corak pada sehelai kain batik memiliki arti yang berbeda dan menggambarkan budaya dari masing-masing daerah yang memproduksinya. Disampaikan pula bahwa saat ini batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya milik bangsa Indonesia.
Sedangkan pameran kedua berlangsung di Gedung Konsulat Jenderal RI Hamburg, 12 Juli lalu. Kali ini, acara ditujukan bagi masyarakat Jerman di wilayah Hamburg dan sekitarnya. Pameran dihadiri lebih banyak tamu undangan dari berbagai kalangan, antara lain pengusaha, dosen, mahasiswa, anggota Deutch-Indonesische Gesselschaft (DIG), dan beberapa anggota Consular Women Club.
Brigitte Willach, seniman lukis dari Hannover yang sejak tahun 1985 mendalami seni batik Indonesia, hadir sebagai nara sumber. Ibu Willach bahkan mengaplikasikan teknik membatik dengan canting untuk membuat berbagai karya lukisannya, baik natural maupun abstrak. Ia juga menggelar kain batik koleksinya, yang dipajang di beberapa sudut ruangan.
Acara yang dikemas selama dua jam ini dibagi ke dalam empat sesi, yaitu pemutaran film mengenai produksi batik berjudul Indonesian Batik: A Living Art, Local Tradition and National Pride; presentasi mengenai sejarah, jenis dan corak batik, serta darimana jenis batik tersebut berasal; praktek pembuatan batik dengan teknik wax-resist-dyeing, yakni teknik pembuatan corak batik dengan menggunakan canting dan pencelupan kain dengan mengaplikasikan malam (wax) sebagai bahan perintang untuk menahan masuknya bahan pewarna; dan demo memakai kain tradisional batik oleh dua remaja Indonesia.
Acara tak lengkap bila tidak diikuti dengan peragaan koleksi busana batik. Sejumlah anak dan remaja Indonesia di Hamburg tampil di atas panggung untuk peragaan ini. Kemudian, para undangan mengikuti jamuan makan yang menyajikan beragam kuliner khas Indonesia.
Sumber: KJRI Hamburg
shema- Jumlah posting : 118
Join date : 2010-05-25
Similar topics
» The beauty of Batik Indonesia Peek Features in Joglo Kampoeng Batik
» "Ready To Wear" 10 Desainer IPMI Unjuk Koleksi
» KOREA kirim pelajar belajar Batik ke Indonesia
» The Power of Batik
» Batik Indonesia tampil di World Boutique Hongkong fashion week 2011
» "Ready To Wear" 10 Desainer IPMI Unjuk Koleksi
» KOREA kirim pelajar belajar Batik ke Indonesia
» The Power of Batik
» Batik Indonesia tampil di World Boutique Hongkong fashion week 2011
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Wed Sep 23, 2015 3:46 pm by miracle
» Rollaas Macadamian Nuts
Tue Sep 15, 2015 4:09 pm by dstations
» Belanja di Mal Terbesar Manila
Sat Aug 29, 2015 6:56 pm by vertical
» Metro Resort Pratunam - Bangkok, Thailand
Mon Aug 17, 2015 10:10 pm by vertical
» 10 Wisata Gratis di Tokyo
Fri Jul 24, 2015 10:00 pm by vertical
» SIM CARD di Thailand
Fri Jul 17, 2015 9:38 pm by vertical
» Berkah Bilih Danau Singkarak
Mon Jun 15, 2015 9:01 pm by hestijunianatha
» 12 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta
Mon Jun 15, 2015 8:56 pm by hestijunianatha
» Benteng Terluas di Dunia Ada di Buton
Mon Jun 15, 2015 8:52 pm by hestijunianatha