B-CORNERZ
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Miracle Multi Language
Latest topics
» Ketahui Cara Minum Kopi yang Benar
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptyWed Sep 23, 2015 3:46 pm by miracle

» Rollaas Macadamian Nuts
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptyTue Sep 15, 2015 4:09 pm by dstations

» Belanja di Mal Terbesar Manila
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptySat Aug 29, 2015 6:56 pm by vertical

» Metro Resort Pratunam - Bangkok, Thailand
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptyMon Aug 17, 2015 10:10 pm by vertical

» 10 Wisata Gratis di Tokyo
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptyFri Jul 24, 2015 10:00 pm by vertical

» SIM CARD di Thailand
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptyFri Jul 17, 2015 9:38 pm by vertical

» Berkah Bilih Danau Singkarak
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptyMon Jun 15, 2015 9:01 pm by hestijunianatha

» 12 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptyMon Jun 15, 2015 8:56 pm by hestijunianatha

» Benteng Terluas di Dunia Ada di Buton
Unjuk Batik Indonesia di Hamburg EmptyMon Jun 15, 2015 8:52 pm by hestijunianatha

Miracle Mailing List

Enter your email address:

Toko Online
BEE LA VISTA TRAVEL

Unjuk Batik Indonesia di Hamburg

Go down

Unjuk Batik Indonesia di Hamburg Empty Unjuk Batik Indonesia di Hamburg

Post  shema Sun Jul 17, 2011 3:11 pm

Unjuk Batik Indonesia di Hamburg 6b6b7ffddb06e9058e688f535635dec8
Batik Indonesia diam-diam terus "bergerilya" untuk memperkenalkan dan mempopulerkan keindahannya. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg, misalnya, menyelenggarakan pengenalan dan demo batik dalam dua kali kesempatan. Acara ini merupakan bagian dari promosi seni budaya Indonesia di wilayah kerja Jerman Utara.

Acara bertema "The Beauty of Batik: An Indonesian Heritage" ini diadakan pertama kali di Wisma Konjen RI Hamburg, 23 Juni 2011 lalu. Acara tersebut dihadiri oleh 25 tamu undangan antara lain Konjen AS, China, India, Venezuela, Yunani, Mesir, para istri kepala perwakilan asing di Hamburg yang tergabung dalam Consular Women Club, Dir. Hublu Kadun Hamburg, dan pengusaha. Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Annegret-Haake, pakar batik berkebangsaan Jerman yang menulis beberapa buku tentang batik, di antaranya Javanische Batik: Methode-Symbolik-Geschichte.

Konjen RI Hamburg M. Estella Anwar Bey dalam pameran tersebut mengungkapkan, acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan para tamu undangan mengenai batik. Produk tekstil Indonesia ini berasal dari beragam daerah yang dapat dikenal melalui warna dan coraknya. Setiap corak pada sehelai kain batik memiliki arti yang berbeda dan menggambarkan budaya dari masing-masing daerah yang memproduksinya. Disampaikan pula bahwa saat ini batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya milik bangsa Indonesia.

Sedangkan pameran kedua berlangsung di Gedung Konsulat Jenderal RI Hamburg, 12 Juli lalu. Kali ini, acara ditujukan bagi masyarakat Jerman di wilayah Hamburg dan sekitarnya. Pameran dihadiri lebih banyak tamu undangan dari berbagai kalangan, antara lain pengusaha, dosen, mahasiswa, anggota Deutch-Indonesische Gesselschaft (DIG), dan beberapa anggota Consular Women Club.

Brigitte Willach, seniman lukis dari Hannover yang sejak tahun 1985 mendalami seni batik Indonesia, hadir sebagai nara sumber. Ibu Willach bahkan mengaplikasikan teknik membatik dengan canting untuk membuat berbagai karya lukisannya, baik natural maupun abstrak. Ia juga menggelar kain batik koleksinya, yang dipajang di beberapa sudut ruangan.

Acara yang dikemas selama dua jam ini dibagi ke dalam empat sesi, yaitu pemutaran film mengenai produksi batik berjudul Indonesian Batik: A Living Art, Local Tradition and National Pride; presentasi mengenai sejarah, jenis dan corak batik, serta darimana jenis batik tersebut berasal; praktek pembuatan batik dengan teknik wax-resist-dyeing, yakni teknik pembuatan corak batik dengan menggunakan canting dan pencelupan kain dengan mengaplikasikan malam (wax) sebagai bahan perintang untuk menahan masuknya bahan pewarna; dan demo memakai kain tradisional batik oleh dua remaja Indonesia.

Acara tak lengkap bila tidak diikuti dengan peragaan koleksi busana batik. Sejumlah anak dan remaja Indonesia di Hamburg tampil di atas panggung untuk peragaan ini. Kemudian, para undangan mengikuti jamuan makan yang menyajikan beragam kuliner khas Indonesia.

Sumber: KJRI Hamburg

shema

Jumlah posting : 118
Join date : 2010-05-25

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum