B-CORNERZ
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Miracle Multi Language
Latest topics
» Ketahui Cara Minum Kopi yang Benar
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptyWed Sep 23, 2015 3:46 pm by miracle

» Rollaas Macadamian Nuts
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptyTue Sep 15, 2015 4:09 pm by dstations

» Belanja di Mal Terbesar Manila
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptySat Aug 29, 2015 6:56 pm by vertical

» Metro Resort Pratunam - Bangkok, Thailand
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptyMon Aug 17, 2015 10:10 pm by vertical

» 10 Wisata Gratis di Tokyo
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptyFri Jul 24, 2015 10:00 pm by vertical

» SIM CARD di Thailand
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptyFri Jul 17, 2015 9:38 pm by vertical

» Berkah Bilih Danau Singkarak
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptyMon Jun 15, 2015 9:01 pm by hestijunianatha

» 12 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptyMon Jun 15, 2015 8:56 pm by hestijunianatha

» Benteng Terluas di Dunia Ada di Buton
Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing EmptyMon Jun 15, 2015 8:52 pm by hestijunianatha

Miracle Mailing List

Enter your email address:

Toko Online
BEE LA VISTA TRAVEL

Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing

Go down

Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing Empty Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing

Post  velista Wed Mar 06, 2013 3:27 pm

Merasa Makin Cantik, dengan Gigi Runcing OTGqcBJEqb

JIKA tato hitam pada gusi dianggap keindahan oleh perempuan Afrika Barat, lain lagi dengan perempuan suku Mentawai, suku asli Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Ukuran kecantikan mereka adalah gigi yang dipahat runcing.

Setiap budaya memiliki ukuran kecantikan tertentu, yang diyakini dan dilakoni secara turun-temurun. Suku asli Kepulauan Mentawai meyakini bahwa kecantikan seorang perempuan bisa dilihat dari giginya yang runcing. Tak mengherankan bila ada ritual untuk meruncingkan gigi sampai mencapai bentuk yang diharapkan; tajam dan sempit. Mereka dianggap sangat cantik bila telah menjalani ritual semacam itu.

Sebagai contoh Pilongi, istri kepala desa suku Mentawai. Dia harus menjalani ritual tersebut beberapa tahun lalu. Sebenarnya, dia berhasil menghindari ritual tersebut ketika masih remaja, tapi sebagai istri dari seseorang yang berpengaruh di desa, dia pun harus menurutinya demi mendapatkan predikat cantik.

Tidak seperti perempuan modern, ukuran kecantikan perempuan suku Mentawai bukanlah pada kemulusan kulit. Ritual mengukir gigi bahkan menjadi simbol keseimbangan antara tubuh dan jiwa. Mereka percaya bahwa saat fajar menyingsing, tubuh manusia akan terpisah dengan roh atau jiwa. Manusia selalu di bawah ancaman bahwa jiwanya tidak mau bersatu kembali dengan raga jika jiwa mereka sendiri tidak senang dengan raganya. Jadi, dekorasi permanen seperti tato yang dibuat pada tubuh, bertujuan membuat jiwa bahagia, dan untuk menghindari kematian selama mungkin.

Meruncingkan gigi adalah tindakan yang sangat menyakitkan, yang berkat perkembangan waktu kini ritual tersebut telah menjadi pilihan (bukan keharusan) bagi banyak perempuan muda. Pilongi sendiri harus melakukannya, karena sang suami membutuhkan istri yang cantik sesuai dengan statusnya di desa.

"Saya memintanya untuk melakukannya dan saya yakin dia akan menjadi lebih cantik setelah itu," kata suaminya, seperti disitat dari Odditycentral, Selasa (26/2/2013).

Upacara meruncingkan berlangsung di rumah desa komunal, dan beberapa warga desa berkumpul untuk menyaksikannya. Senang dan gugup, itulah yang dirasakan Pilongi ketika itu.

"Saya tidak takut sakit. Jika saya berpikir tentang itu, saya tidak akan cantik," ujarnya.

Peruncing giginya mempersiapkan alat berupa pahat tajam yang menyebabkan sedikit rasa sakit. Ritual itu dilakukan tanpa anestesi dan berlangsung cepat. Untuk meredam rasa sakit, Pilongi diberi pisang hijau mentah untuk dikunyah. Dia tampak lega usai ritual.

"Sekarang, dengan gigi yang tajam, saya terlihat lebih cantik untuk suami saya. Jadi, dia tidak akan meninggalkan saya," ujarnya.

Namun, sang suami justru berpendapat berbeda. "Mungkin, kalau dia tak lagi bersama saya, dia akan mendapatkan suami baru, karena sekarang dia jadi cantik," candanya.

Hal terpenting bagi Pilongi dan perempuan suku Mentawari lainnya adalah bahwa jiwa mereka akhirnya kembali seimbang dengan raga. Dan tentu, mereka harus menghindari kebiasaan menggigit lidah bila tak ingin kesakitan.

okezone
velista
velista

Jumlah posting : 52
Join date : 2012-09-24

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum