B-CORNERZ
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Miracle Multi Language
Latest topics
» Ketahui Cara Minum Kopi yang Benar
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptyWed Sep 23, 2015 3:46 pm by miracle

» Rollaas Macadamian Nuts
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptyTue Sep 15, 2015 4:09 pm by dstations

» Belanja di Mal Terbesar Manila
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptySat Aug 29, 2015 6:56 pm by vertical

» Metro Resort Pratunam - Bangkok, Thailand
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptyMon Aug 17, 2015 10:10 pm by vertical

» 10 Wisata Gratis di Tokyo
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptyFri Jul 24, 2015 10:00 pm by vertical

» SIM CARD di Thailand
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptyFri Jul 17, 2015 9:38 pm by vertical

» Berkah Bilih Danau Singkarak
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptyMon Jun 15, 2015 9:01 pm by hestijunianatha

» 12 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptyMon Jun 15, 2015 8:56 pm by hestijunianatha

» Benteng Terluas di Dunia Ada di Buton
WHO: Limit Salt Intake in Children EmptyMon Jun 15, 2015 8:52 pm by hestijunianatha

Miracle Mailing List

Enter your email address:

Toko Online
BEE LA VISTA TRAVEL

WHO: Limit Salt Intake in Children

Go down

WHO: Limit Salt Intake in Children Empty WHO: Limit Salt Intake in Children

Post  pitio Fri Feb 01, 2013 6:06 pm

WHO: Limit Salt Intake in Children 1420207-garam-masak-p

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi pembatasan konsumsi garam dari pola makan anak. Panduan yang baru pertama kali dikeluarkan ini diharapkan bisa mencegah penyakit kronik yang disebabkan pola makan yang buruk.

WHO menyebutkan konsumsi garam yang tinggi merupakan faktor dibalik terjadinya tekanan darah tinggi yang akan memicu penyakit jantung dan stroke, penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia.

Penyakit jantung, stroke, dan penyakit tidak menular lainnya seperti diabetes, kanker, dan pernapasan kronik merupakan penyebab kematian terbesar dibanding dengan kombinasi seluruh penyakit lainnya.

"Penyakit tidak menular terkait pola makan adalah kronik dan perlu waktu bertahun-tahun untuk terbentuk. Selain itu menunda kejadian penyakit tersebut akan meningkatkan kualitas hidup dan menghemat biaya," demikian menurut pernyataan WHO.

Mengurangi asupan sodium yang dimulai sejak anak-anak akan mencegah penyakit hipertensi dan faktor risiko penyakit jantung lainnya yang baru terbentuk di usia dewasa.

WHO juga merevisi rekomendasi garam bagi orang dewasa, yang sebelumnya 2.000 mg per hari menjadi kurang dari 2.000 mg per hari. Sementara itu potasium disarankan dikonsumsi minimal 3.510 mg per hari.

"Saat ini orang terlalu banyak mengonsumsi sodium dan kurang potasium," katanya.

Potasium antara lain bisa ditemukan pada kacang-kacangan, sayuran, terutama bayam dan kol, serta buah-buahan seperti pisang atau pepaya.

Sodium secara alami bisa didapatkan pada banyak makanan, seperti produk susu dan telur. Makanan yang diproses pada umumnya mengandung garam tinggi. Misalnya saja pada 100 gram daging asap (bacon), pretzel atau popcorn terkandung 1.500 mg sodium.

Dalam rekomendasi terbaru ini diharapkan orang menyeimbangkan konsumsi sodium dan potasium. "Kesuksesan implementasi dari rekomendasi ini akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat," katanya.

Dalam waktu dekat WHO juga akan mengeluarkan rekomendasi batasan aman konsumsi lemak dan gula.

reuters

pitio

Jumlah posting : 19
Join date : 2012-12-01

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum