Jelajahi Perkembangan Otak Anak

[shema]

OTAK anak berkembang pesat sejak dua tahun pertama kehidupannya. Karena itu, memberikan nutrisi dan stimulasi yang tepat amat diperlukan untuk optimalkan kecerdasan organ paling penting ini.

Otak merupakan organ yang paling penting dari seluruh organ di tubuh manusia. Bagaimana tidak, otak mengendalikan semua fungsi tubuh. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Jika otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh secara keseluruhan dan menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.

Seandainya jantung atau paruparu Anda berhenti bekerja selama beberapa menit, Anda masih bisa bertahan hidup. Namun, jika otak Anda berhenti bekerja selama satu detik saja, maka tubuh Anda akan langsung mati. Sekitar 1.365 hari pertama dalam kehidupan anak merupakan critical period yang akan sangat memengaruhi dan menentukan tumbuh kembang anak, termasuk otak. Karena itu, perlu perhatian khusus dan serius soal ini. Saat lahir, otak hanyalah berukuran 25% dari rata-rata otak saat dewasa.

Saat usianya mencapai 3 tahun, otak anak akan bertumbuh secara dramatis dengan memproduksi jutaan sel, koneksi atau sinaps di antara sel-sel tersebut. Oleh karena itu, 1.365 hari pertama dalam kehidupan anak tersebut perlu dioptimalkan untuk daya tangkap dan tumbuh kembang yang lebih baik. Hal ini dapat dimulai dengan pemberian asupan gizi yang baik, stimulasi yang optimal dan eliminasi faktor-faktor ling - kungan yang dapat mengganggu optimalnya tumbuh kembang anak.

”Otak sudah diprogram secara genetik untuk berkembang secara rapi, teratur, dan bertahap sesuai umur krono logis. Masingmasing area di otak mempunyai kurva per tumbuhan sendiri dan saling berhubungan,” kata Ketua Divisi Neurologi, Departe men Ilmu Kesehatan Anak FKUI, dr Dwi Putro Widodo SpA, saat media gathering Mead Johnson bertema ”Tumbuh Kembang dan Jelajah Otak Anak melalui Asup an Nutrisi yang Baik” di The Maestro Function Hall, Plaza Indonesia, Jakarta.

Pertumbuhan otak bayi, menurut Dwi, dipengaruhi tiga faktor utama, yaitu genetik, nutrisi, dan pengalaman stimulasi atau rangsangan dari lingkungan. Dari ketiga faktor tersebut, faktor genetik adalah yang paling sulit dimodifikasi. ”Semakin tua usia anak, faktor nutrisi dan pengalaman yang paling berpengaruh,” imbuhnya.

Dwi mengatakan terdapat dua tahap utama dalam proses perkembangan otak anak. Pertama adalah produk si sel otak yang membentuk koneksi sel-sel otak. Sel otak ini terus berkembang hingga lebih dari 200 miliar sampai anak berusia dua tahun.

Pada tahap ini sel-sel otak membentuk si naps, yaitu penghu bung antara dua ujung dari sel-sel otak yang berbeda. Satu sel saraf otak dapat mencapai 2.500 jaringan sel otak. Semakin sering otak distimulasi pada tahap ini, maka akan lebih baik dan tingkat kecerdasan otak anak juga menjadi tinggi.

”Pematangan sel otak memang berhubungan erat dengan perkembangan intelektual seseorang,” tutur Dwi.

Dia mengatakan, perkembangan otak dimulai dari bagian belakang hingga akhirnya ke bagian depan. Otak bagian belakang umumnya berhubungan dengan penglihatan dan pendengaran. Kemudian menuju bagian tengah yang memengaruhi perkembangan bicara. Untuk mencerdaskan otak anak, selain stimulasi atau rangsangan dari lingkungan, nutrisi memegang peranan penting. Pakar nutrisi dari Klinik Kardiovaskular Hospital Cinere, Emilia E Achmadi, menuturkan, sangat penting memberikan asupan nutrisi yang tepat kepada anak-anak dalam membantu perkembangan fungsi otak mereka agar maksimal.

Agar asupan nutrisi anak tercukupi de ngan baik, dia menyebutkan, dibutuhkan kuantitas asupan nutrisi yang sesuai dengan tumbuh kembang dan usia anak, untuk mendukung perkembangan motorik, berbi cara, emosional, logika, sosial dan bahasa anak.

okezone