Sadden, 1 dari 4 Anak Wanita Bercinta sebelum 16 tahun

[marina]

PERKEMBANGAN zaman tidak saja diikuti dengan kemudahan dalam berbagai hal, tapi juga meningkatnya kekhawatiran orangtua akan pergaulan anak-anak mereka. Seks di usia dini, salah satunya.

Kemudahan menggunakan teknologi dan pergaulan bebas di kalangan anak muda menjadi ketakutan tersendiri bagi orangtua. Bagaimana tidak, selain pergaulan yang semakin tak berbatas, anak-anak juga semakin kebablasan dalam memaknai hubungan kasih dengan teman pria mereka. Lihat saja, pacaran yang semula hanya teman berbagi, saat ini sudah beranjak pada teman tidur. Mirisnya, hal tersebut banyak dilakukan anak-anak di bawah usia 16 tahun.

Survei kesehatan tahunan untuk Inggris pada 2010 mengungkapkan bahwa anak perempuan banyak terlibat hubungan seksual di usia yang jauh lebih muda dari anak laki-laki. Survei menemukan sebanyak 27 persen di mana perbandingannya ialah satu dari empat anak wanita berusia 16 sampai 24 tahun mengaku bahwa mereka pernah berhubungan seks sebelum 16 tahun. Hal ini sedikit berbeda dengan anak laki-laki yang hanya mencapai persentase 22 persen di mana perbandingannya ialah satu dari lima anak laki-laki yang melakukan hal serupa.

Proporsi wanita yang mengatakan mereka pernah berhubungan seks di bawah umur telah meningkat dari generasi ke generasi selanjutnya, tapi tren ini tidak berpengaruh pada pria, seperti dilaporkan Dailymail.

"Penyebab yang mendasarinya berasal dari 'pornification' budaya Inggris dan seksualitas yang meningkat pada wanita usia pra-remaja," seperti yang disebutkan dalam penelitian tersebut.

Gadis usia muda terlalu banyak menyerap budaya popular, sehingga mereka hanya menyerap nilainya sebagai objek seksual. Para peneliti telah memperingatkan bahwa survei perilaku seksual ini sulit untuk menafsirkan tanggapan mengenai pergaulan yang berlebihan atau bukan. Namun, alangkah baiknya jika orangtua memerhatikan pergaulan anak mereka demi kepentingan masa depan buah hatinya.