B-CORNERZ
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Miracle Multi Language
Latest topics
» Ketahui Cara Minum Kopi yang Benar
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptyWed Sep 23, 2015 3:46 pm by miracle

» Rollaas Macadamian Nuts
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptyTue Sep 15, 2015 4:09 pm by dstations

» Belanja di Mal Terbesar Manila
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptySat Aug 29, 2015 6:56 pm by vertical

» Metro Resort Pratunam - Bangkok, Thailand
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptyMon Aug 17, 2015 10:10 pm by vertical

» 10 Wisata Gratis di Tokyo
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptyFri Jul 24, 2015 10:00 pm by vertical

» SIM CARD di Thailand
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptyFri Jul 17, 2015 9:38 pm by vertical

» Berkah Bilih Danau Singkarak
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptyMon Jun 15, 2015 9:01 pm by hestijunianatha

» 12 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptyMon Jun 15, 2015 8:56 pm by hestijunianatha

» Benteng Terluas di Dunia Ada di Buton
Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" EmptyMon Jun 15, 2015 8:52 pm by hestijunianatha

Miracle Mailing List

Enter your email address:

Toko Online
BEE LA VISTA TRAVEL

Ga Ada Yang Namanya "Super Foods"

Go down

Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" Empty Ga Ada Yang Namanya "Super Foods"

Post  marina Sat Jul 07, 2012 11:25 am

Ga Ada Yang Namanya "Super Foods" KW2superfoodsSvG
Bluberi, brokoli, tomat, delima, bahkan cokelat, sering digembar-gemborkan sebagai superfoods karena kandungan antioksidannya. Lantas, Anda bergegas mengonsumsinya secara rutin karena berharap dapat menjadi "obat" bagi salah satu problem kesehatan yang Anda alami. Namun, Anda sebaiknya tidak terlalu termakan bahasa marketing semacam ini.

"Tidak ada satu makanan yang hebat, lalu dikonsumsi terus-menerus. Misalnya, mentang-mentang dia makanan antikanker lalu makan itu melulu. Itu salah kaprah menurut saya. Semua bahan pangan yang ada itu punya manfaatnya sendiri-sendiri. Bahwa brokoli atau beras merah mengandung antioksidan, atau wortel mengandung betakaroten, memang benar. Namun, tidak serta-merta dikonsumsi terus-menerus," tutur pakar kulinologi Hindah Muaris kepada Kompas Female di Wisma Antara, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut penulis buku-buku kuliner ini, yang terbaik adalah mengatur pola makan seimbang sesuai dengan kebutuhan kecukupan gizi tubuh. Kita juga harus memastikan menu makanan kita selalu bervariasi. "Pinter-pinternya kita saja dalam memvariasinya dengan bahan lain. Jadi kalau hari ini makan sayur bayem, besok sayur lodeh, besoknya lagi brokoli, kacang panjang, atau daun singkong. Lalu, diimbangi dengan olahraga. Itu yang benar," katanya.

Untuk mulai membuat variasi makanan, yang pertama kita perlu tahu sumber-sumber gizi sesuai piramida makanan. Dari setiap kelompok makanan, misalnya karbohidrat, buah dan sayuran, protein, dan lemak, kita ambil salah satu dan variasikan setiap hari. Untuk karbohidrat, misalnya, hari ini nasi putih, besok mi, nasi merah, kentang, nasi merah, lalu ubi. Lakukan hal yang sama untuk setiap kelompok makanan yang lain. Namun, bagaimana mengombinasikan antara karbohidrat, sayuran, protein, dan lemak, kembali pada selera masing-masing.

Buat juga komposisi yang seimbang dari segi kalori. Jika sehari kita butuh asupan 2.000 kalori, maka 1.000 kalorinya didapat dari makan siang. Sisanya dibagi untuk sarapan dan makan malam. Anda juga bisa berpegang pada sistem The Diet Plate, di mana piring makan dibagi menjadi empat. Jatah nasi pun hanya seperempat piring, sisanya diisi dengan sayuran dan lauk-pauk yang bervariasi.

Mengenai makanan yang disebut menyehatkan atau justru merugikan, Hindah menyarankan untuk mengonsumsinya secara moderasi. Taruh kata, kol atau nangka mengandung gas sehingga menyebabkan asam urat, atau nenas menyebabkan keputihan. Maka, jangan mengonsumsinya setiap hari.

"Kalau terus-menerus ya bisa menyebabkan penyakit. Variasi seharusnya dibiasakan dari awal. Namun, karena dari awal lidah kita tidak terbiasa dengan variasi, jadinya begini. Kalau sudah diatur, enggak ada makanan yang jelek. Semuanya baik," tegas perempuan yang baru meluncurkan buku 1500 Resep Makanan Sehat Segala Usia ini.

Menurut Hindah, makanan sehat pun bila dikonsumsi berlebihan juga bisa memberikan efek buruk. Salah satu contohnya, brokoli bila dikonsumsi terus-menerus bisa menyebabkan pengentalan darah. Nah, Anda tahu kan, pengentalan darah tak baik ketika Anda sedang memprogram kehamilan. Ibu hamil yang mengalami pengentalan darah (sindrom ACA, atau Anticardiopilin) harus rutin minum obat penurun kadar ACA melalui obat minum atau suntikan. Repot juga, kan?

kompas
marina
marina

Jumlah posting : 224
Join date : 2010-03-31

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum