Search
Miracle Multi Language
Latest topics
Miracle Mailing List
Toko Online
BEE LA VISTA TRAVEL
Suguhan adaptasi budaya dan religi
Page 1 of 1
Suguhan adaptasi budaya dan religi
RAGAM budaya, etnis, dan religi menjadi sebuah inspirasi besar Rendy Hapsanto dalam rancangannya.
Keindahan budaya Nusantara memang tak habis untuk diulik. Apalagi, berbagai elemen yang ada di dalamnya selalu menarik untuk dieksplor lebih dalam. Tak hanya untuk ranah budaya, tapi juga dalam sisi seni. Salah satunya, seni desain seperti yang digeluti desainer muda asal Solo, Rendy Hapsanto.
Meski terbilang pendatang baru di panggung fesyen, Rendy yang baru tergabung satu tahun dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Yogyakarta ini merupakan salah satu bibit muda yang cukup potensial. Hal tersebut terlihat dari rancangan yang dipamerkan dalam show tunggalnya yang digelar di Emerald Grand Ballroom, Solo Paragon Hotel & Residences, Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/3) malam.
Pada malam tersebut, Rendy yang mencitrakan karakter tegas dan feminin sebagai garis desainnya menyisipkan material kain Nusantara sebagai material pendukung busananya.
"Saya menggunakan songket Manado, batik white off white, satin duchess, dan prada Bali," ujar Rendy.
Koleksi indah tersebut menjadi salah satu sekuel dalam show tunggalnya. Pada sekuel ini, Rendy mengetengahkan koleksi bridal sebagai bagian dari adibusananya. Berbagai koleksi bridal ini tampil manis dengan aplikasi lukisan tangan pada bagian bawah dan ekor gaun yang menjuntai.
"Saya ingin mengambil semua unsur budaya dan juga agama. Karenanya ada tampilan aksen salib, lukisan tokoh pewayangan hingga lukisan Dewi Quan In dan Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran," jelas Rendy.
Berbagai unsur indah tersebut menghias balutan beberapa ballgown berwarna off white yang ditampilkan malam itu.
Saat disinggung mengenai alasan adaptasi budaya dan agama, bagi Rendy hal tersebut merupakan bentuk kecintaannya terhadap kearifan lokal.
"Sebagai orang Solo, saya bangga dengan keunikan Nusantara yang kita miliki. Ini merupakan sarana efektif agar budaya kita makin dikenal dunia. Guna mendukung proses tersebut, saya pun menggunakan 90 persen kain Nusantara dan 10 persennya satin duchess. Orang luar negeri sangat menyukai koleksi tersebut. Nah, kalau orang luar negeri saja menyukai material itu, kenapa kita sebagai warga Indonesia tidak menyukainya," tutup Rendy dengan nada antusias.
Similar topics
» 6 Destinasi Wisata Religi Favorit di Indonesia
» Perpaduan Dua Budaya Ala Era Soekamto
» Legendra Padusi : 3 Wanita, 3 Kehidupan, 1 Budaya
» UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia
» Budaya Adu Kuda Menentukan Harga Diri di Kabupaten Muna - Sulawesi Tenggara
» Perpaduan Dua Budaya Ala Era Soekamto
» Legendra Padusi : 3 Wanita, 3 Kehidupan, 1 Budaya
» UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia
» Budaya Adu Kuda Menentukan Harga Diri di Kabupaten Muna - Sulawesi Tenggara
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Wed Sep 23, 2015 3:46 pm by miracle
» Rollaas Macadamian Nuts
Tue Sep 15, 2015 4:09 pm by dstations
» Belanja di Mal Terbesar Manila
Sat Aug 29, 2015 6:56 pm by vertical
» Metro Resort Pratunam - Bangkok, Thailand
Mon Aug 17, 2015 10:10 pm by vertical
» 10 Wisata Gratis di Tokyo
Fri Jul 24, 2015 10:00 pm by vertical
» SIM CARD di Thailand
Fri Jul 17, 2015 9:38 pm by vertical
» Berkah Bilih Danau Singkarak
Mon Jun 15, 2015 9:01 pm by hestijunianatha
» 12 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta
Mon Jun 15, 2015 8:56 pm by hestijunianatha
» Benteng Terluas di Dunia Ada di Buton
Mon Jun 15, 2015 8:52 pm by hestijunianatha