Search
Miracle Multi Language
Latest topics
Miracle Mailing List
Toko Online
BEE LA VISTA TRAVEL
Batik Asli Tak Harus Mahal
Page 1 of 1
Batik Asli Tak Harus Mahal
Batik Asli Tak Harus Mahal
Paguyuban Pencinta Batik Sekar Jagad Yogyakarta berupaya mengajak masyarakat mengenakan kain batik yang asli. Untuk memacu minat masyarakat, paguyuban itu mengadakan pameran yang menyediakan aneka kain batik dengan harga terjangkau.
Ketua Paguyuban Pencinta Batik Sekar Jagad Yogyakarta Larasati Soeliantoro mengatakan, agar tetap lestari, batik harus kembali menjadi bagian kehidupan masyarakat. "Pokoknya, bagaimana agar kain batik dipakai sehari-hari," katanya, saat ditemui di Bazar Batik.
Ia mengemukakan, saat ini minat memakai kain batik memang tumbuh. Namun, masyarakat belum menyadari bahwa pakaian yang mereka pakai bukan batik, melainkan tekstil bermotif batik.
Melihat kondisi itu, pihaknya berupaya menyosialisasikan perbedaan kain batik asli dengan tekstil bermotif batik. Pameran kain batik setiap bulan menjadi misinya.
Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, pihaknya berupaya menghadirkan kain batik asli dengan harga terjangkau. "Di sini ada kain batik mulai harga Rp 50.000. Itu batiknya cap. Jadi, kain batik yang asli itu tidak harus mahal," kata Soeliantoro.
Bazar batik itu digelar 27-29 Agustus di gedung bekas Hotel Toegoe di Jalan Mangkubumi, Yogyakarta. Di sana, pengunjung bisa menemukan aneka jenis kain batik yang dikumpulkan dari para perajin di Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, Klaten, Purworejo, Lasem, hingga Kebumen, Jawa Tengah. Selain kain batik beragam motif, ada juga pakaian siap pakai dari kain batik.
Soeliantoro mengatakan, pihaknya berharap bazar itu terus berlangsung hingga Idul Fitri. Dengan begitu, masyarakat luar DIY yang ingin membeli kain batik bisa datang. "Kami berupaya meminta izin memperpanjang bazar," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman libur Idul Fitri sebelumnya, volume penjualan batik memang meningkat. Namun, peningkatan itu biasanya dinikmati para pedagang kain bermotif batik. Adapun kain batik yang asli justru belum banyak dikenal.
Terus dikembangkan
Saat ini, untuk pelestarian batik, pengembangan dan pemasaran kain batik hasil karya para perajin terus dilakukan. Mereka diberi bantuan.
Salah satu bentuk pengembangan kain batik itu, misalnya, dengan lomba desain batik dan membantu penyaluran 1.000 kompor listrik bantuan Gubernur DIY bagi para perajin batik. Selain itu, Paguyuban Sekar Jagad juga terus mendorong penggunaan bahan pewarna alam. Pada bazar itu, pengunjung juga bisa menemukan kain batik yang menggunakan zat pewarna alam. Kain batik tersebut, antara lain, dihasilkan oleh Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan perajin di Bantul.
Paguyuban Pencinta Batik Sekar Jagad Yogyakarta berupaya mengajak masyarakat mengenakan kain batik yang asli. Untuk memacu minat masyarakat, paguyuban itu mengadakan pameran yang menyediakan aneka kain batik dengan harga terjangkau.
Ketua Paguyuban Pencinta Batik Sekar Jagad Yogyakarta Larasati Soeliantoro mengatakan, agar tetap lestari, batik harus kembali menjadi bagian kehidupan masyarakat. "Pokoknya, bagaimana agar kain batik dipakai sehari-hari," katanya, saat ditemui di Bazar Batik.
Ia mengemukakan, saat ini minat memakai kain batik memang tumbuh. Namun, masyarakat belum menyadari bahwa pakaian yang mereka pakai bukan batik, melainkan tekstil bermotif batik.
Melihat kondisi itu, pihaknya berupaya menyosialisasikan perbedaan kain batik asli dengan tekstil bermotif batik. Pameran kain batik setiap bulan menjadi misinya.
Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, pihaknya berupaya menghadirkan kain batik asli dengan harga terjangkau. "Di sini ada kain batik mulai harga Rp 50.000. Itu batiknya cap. Jadi, kain batik yang asli itu tidak harus mahal," kata Soeliantoro.
Bazar batik itu digelar 27-29 Agustus di gedung bekas Hotel Toegoe di Jalan Mangkubumi, Yogyakarta. Di sana, pengunjung bisa menemukan aneka jenis kain batik yang dikumpulkan dari para perajin di Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, Klaten, Purworejo, Lasem, hingga Kebumen, Jawa Tengah. Selain kain batik beragam motif, ada juga pakaian siap pakai dari kain batik.
Soeliantoro mengatakan, pihaknya berharap bazar itu terus berlangsung hingga Idul Fitri. Dengan begitu, masyarakat luar DIY yang ingin membeli kain batik bisa datang. "Kami berupaya meminta izin memperpanjang bazar," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman libur Idul Fitri sebelumnya, volume penjualan batik memang meningkat. Namun, peningkatan itu biasanya dinikmati para pedagang kain bermotif batik. Adapun kain batik yang asli justru belum banyak dikenal.
Terus dikembangkan
Saat ini, untuk pelestarian batik, pengembangan dan pemasaran kain batik hasil karya para perajin terus dilakukan. Mereka diberi bantuan.
Salah satu bentuk pengembangan kain batik itu, misalnya, dengan lomba desain batik dan membantu penyaluran 1.000 kompor listrik bantuan Gubernur DIY bagi para perajin batik. Selain itu, Paguyuban Sekar Jagad juga terus mendorong penggunaan bahan pewarna alam. Pada bazar itu, pengunjung juga bisa menemukan kain batik yang menggunakan zat pewarna alam. Kain batik tersebut, antara lain, dihasilkan oleh Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan perajin di Bantul.
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Wed Sep 23, 2015 3:46 pm by miracle
» Rollaas Macadamian Nuts
Tue Sep 15, 2015 4:09 pm by dstations
» Belanja di Mal Terbesar Manila
Sat Aug 29, 2015 6:56 pm by vertical
» Metro Resort Pratunam - Bangkok, Thailand
Mon Aug 17, 2015 10:10 pm by vertical
» 10 Wisata Gratis di Tokyo
Fri Jul 24, 2015 10:00 pm by vertical
» SIM CARD di Thailand
Fri Jul 17, 2015 9:38 pm by vertical
» Berkah Bilih Danau Singkarak
Mon Jun 15, 2015 9:01 pm by hestijunianatha
» 12 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta
Mon Jun 15, 2015 8:56 pm by hestijunianatha
» Benteng Terluas di Dunia Ada di Buton
Mon Jun 15, 2015 8:52 pm by hestijunianatha