Tips Ampuh Usir Rambut Halus

[marina]

TAK sedikit perempuan yang merasa kurang percaya diri hingga risih memiliki rambut-rambut halus yang dianggap terlalu ‘lebat’ tumbuh di bagian tubuh tertentu. Seperti di ketiak, daerah genital, kaki, tangan hingga di atas bibir. Berkumis seperti laki-laki ya?

Sebetulnya ada 101 cara untuk memangkas habis rambut-rambut halus tersebut. Berikut pemaparan dr Fitria Agustina, SpKK dari Pusat Perawatan Kulit Fit Skin Center, Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Fungsi rambut halus

Rambut-rambut halus di tubuh manusia terdiri dari rambut kepala, rambut ketiak, rambut area genitalia, rambut di daerah wajah dan rambut di area badan lainnya (misalnya tangan dan kaki).

Namun bagi wanita, rambut di daerah ketiak dan genital sering dianggap ‘mengganggu’. Dan ternyata, selain alasan estetika rambut-rambut halus ini juga bisa menghilangkan bau badan, lho!

Menurut Fitria, orang yang mengalami bau badan sekunder -karena pengaruh dari luar- seperti rambut terlalu lebat dan kurang menjaga kebersihan, penghilangan sementara bisa membantu mengatasinya.

Tetapi, bila bau badan timbul karena produksi kelenjar apokrin yang berlebihan penghilangan rambut temporer misalnya dengan waxing hanya menolong sementara. Karena itu lebih baik dilakukan hair removal secara permanen, agar kelenjar apokrin mengecil dan tidak terlalu produktif.

Sebetulnya lanjut Fitria rambut di area genitalia perempuan memiliki banyak fungsi, salah satunya menahan benturan dan gesekan saat berhubungan intim. Di samping itu, juga berguna menghambat aliran sabun (bersifat basa) ketika kita mandi.

Bisa temporer atau permanen

Metoda untuk membersihkan rambut tubuh, pada dasarnya ada dua target yaitu temporer (sementara), dan permanen (selamanya). Perbedaan tujuan ini tentunya bergantung pada area rambut mana yang akan dihilangkan
.
Untuk metoda penghilangan rambut tubuh yang temporer dibagi menjadi dua teknik yaitu:

1. Depilasi yaitu menghilangkan rambut hanya pada batas kulit, bisa bertahan beberapa jam sampai beberapa hari. Cara ini tak perlu dilakukan di salon atau klinik kecantikan. Di rumah pun Moms bisa melakukannya.

“Nah, yang musti diperhatikan adalah cara pengerjaannya harus hati-hati, utamanya saat melakukan shaving. Karena masih ada kemungkinan terjadi luka meskipun mikro. Dan luka ini bisa menjadi pintu masuknya kuman sehingga masih bisa terjadi infeksi pada folikel rambut, atau dikenal dengan nama folikulitis,” papar Fitira.

Teknik ini dapat dilakukan dengan:

- Shaving (bercukur) atau trimming (memotong ujung rambut).
- Depilatories (menghilangkan rambut halus secara kimiawi dengan menggunakan krim atau shaving powder).

2. Epilasi, menghilangkan seluruh bagian rambut sampai akarnya, bertahan beberapa hari sampai beberapa minggu. Teknik ini dilakukan dengan:

- Tweezing, mencabut rambut dengan tweezers atau jari.
- Waxing, mencabut rambut menggunakan bahan dasar lilin yang dipanaskan.
- Sugaring, mirip dengan waxing, tetapi menggunakan pasta lengket.
- Threading, mencabut rambut dengan metoda benang khusus.
- Epilator, perangkat elektronik khusus untuk mencukur rambut.
- Obat-obatan yang mencegah pertumbuhan rambut dengan kandungan eflornithine hydrochloride menghambat enzim ornithine decarboxylase, mencegah pertumbuhan sel rambut.

Sementara metoda penghilangan rambut (hair removal) yang permanen dapat menggunakan teknik elektologi yaitu elektrik epilasi untuk menghilangkan rambut secara permanen.

Sedangkan untuk metoda mengurangi rambut (hair reduction) secara permanen biasanya dilakukan dengan teknik foto epilasi yaitu dengan laser hair removal, intense pulsed light, dan diode epilation.

Intip plus minus waxing

Pemilihan teknik waxing dalam upaya menghilangkan rambut di tubuh secara temporer masih menjadi pilihan banyak orang. Mudah, cepat dengan hasil yang lebih memuaskan! Namun, amankah cara ini? Betulkah waxing dapat memicu kanker?

Menurut Fitria, waxing tidak memicu terjadinya kanker namun menimbulkan efek samping jangka panjang -jika digunakan secara teratur dan berkepanjangan. Salah satunya, kulit menjadi kehilangan elastisitas dan kekenyalannya.

Selain itu, efek samping waxing berpengaruh juga terhadap pembentukan kerut, iritasi dan kemerahan, ruam kulit dan sedikit perdarahan subkutan (tepat di bawah kulit), penggelapan kulit dan terbakar, infeksi kulit, reaksi alergi, hingga rambut tumbuh ke dalam (ingrown hairs).

“Masalah rambut tumbuh ke dalam juga disebut sebagai pseudofolikulitis. Pada dasarnya alasan efek samping waxing dalam hal ini adalah jika waxing dilakukan dalam arah yang berlawanan dari folikel,” urai Fitria.

7 cara hindari efek samping waxing

1. Sebelum waxing pastikan kulit tidak berminyak dan kering.
2. Setidaknya untuk 24 jam setelah waxing lindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung.
3. Lebih baik untuk tidak memakai kain ketat setelah waxing.
4. Segera setelah waxing dianjurkan untuk menerapkan kompres dingin, kompres es atau losion menenangkan utamanya dalam kasus iritasi dan kemerahan.
5. Sebelum menerapkan lilin panas pada kulit lebih baik untuk memeriksa suhu dengan mencobanya pada punggung tangan.
6. Jika sedang dalam perawatan kulit dan menggunakan vitamin A seperti produk untuk jerawat Accutane, Retin A, Differin, atau pengobatan lain maka dianjurkan untuk menghindari waxing terlebih dulu. Karena kulit menjadi rentan untuk robek.
7. Jika kulit terbakar matahari, terinfeksi, rusak atau teriritasi, dianjurkan untuk menghindari waxing.